Pandangan Maqashid Al-Syariah Terhadap Ekploitasi Lobster di Kabupaten Simeulue

Penelitian ini menjelaskan ekploitasi lobster di Kabupaten Simeulue dalam perspektif maqashid al-syariah. Lobster merupakan sumber daya alam hewani yang bermanfaat bagi manusia baik sebagai protein maupun pendapatan (ekonomi). salah satu komoditas banyak diminati, kancah bisnis lobster, menyasar pangsa pasar lokal dan dunia. dianggap punah jika ada penangkapan ikan terus menerus tidak mempertimbangkan perlindungan biota laut tersebut. Maka penelitian diusulkan untuk mengetahui praktik eksploitasi dengan pendekatan Menempatkan al-syariah pisau analisis dinilai mampu mengungkap tujuan hukum Islam universal, termasuk (hifz al-bi'ah) hal lobster. menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan wawancara, observasi, dokumentasi, teknik deskriptif. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan. Pertama, pemanfaatan dimulai lepas oleh nelayan kemudian memperdagangkannya kepada konsumen atau agen pengumpul harga jual rata-rata Rp. 370.000,00.-/Kg. Kedua, Penangkapan memperhatikan kelestarian karena juga menangkap bawah standar (kurang dari 1 ons) masih tergolong baby Lobster. selain itu mengandung telur sehingga keberadaan semakin langka. Ketiga, memiliki orientasi menjaga kerusakan (dar'ul mafasid wa jalbul mashalih) melestarikan al bi'ah).